Luffy dan teman-temannya mengejar Nami yang kabur ke markas Arlong, raja bajak laut ikan yang jahat. Mereka ingin tahu mengapa Nami meninggalkan mereka dan apa arti tato ikan gergaji di lengannya.
Di markas Arlong, mereka menemukan Nami yang sedang membuat peta Grand Line, sebuah impian yang dia miliki sejak kecil. Tapi ternyata, Nami harus membuat peta itu untuk Arlong, yang memeras desanya dengan uang tebusan yang sangat besar.
Nami juga harus bekerja sebagai navigator untuk Arlong, yang membenci manusia dan ingin menguasai dunia.
Luffy marah melihat perlakuan Arlong terhadap Nami dan penduduk desa, dan bertekad untuk mengalahkan Arlong dan membebaskan Nami. Tapi sebelum itu, dia harus menghadapi Buggy, bajak laut badut yang masih hidup setelah ledakan Buggy Ball.
Buggy menggunakan kekuatan buah iblisnya untuk melemparkan tubuhnya ke Luffy, dan berhasil merusak topi jerami Luffy.
Topi itu sangat berharga bagi Luffy, karena merupakan hadiah dari Shanks, bajak laut yang menyelamatkan hidupnya. Buggy ternyata membenci Shanks, karena Shanks pernah membuatnya kehilangan harta karun. Buggy pun menancapkan pisau di topi Luffy, membuat Luffy semakin marah.
Sementara itu, Zoro bertarung melawan Cabaji, akrobat dan tangan kanan Buggy. Cabaji menggunakan trik kotor untuk melukai Zoro di luka tusukannya.
Zoro tidak gentar, dan malah memotong lukanya sendiri untuk menunjukkan kekuatannya sebagai pendekar pedang. Zoro pun mengalahkan Cabaji dengan teknik Oni Giri, yang membelah dada Cabaji.
Zoro kemudian tertidur karena kelelahan, meninggalkan Luffy dan Buggy sebagai satu-satunya pejuang yang tersisa.
