Di sisi lain, Sanji melihat perempuan sebagai sosok yang lemah yang perlu dilindungi, terutama jika mereka cantik dan menarik.
Sanji selalu bersikap sopan dan romantis terhadap perempuan, bahkan jika mereka adalah musuhnya, seperti Kalifa, seorang agen CP9 yang mencoba membunuhnya, atau Charlotte Pudding, seorang putri Kaisar Big Mom yang berencana mengkhianatinya.
Sanji juga sering kali terpesona oleh kecantikan perempuan, seperti Nami, Robin, atau Hancock, dan rela melakukan apa saja untuk mereka.
Perbedaan pandangan ini sering kali memicu konflik antara keduanya, terutama ketika mereka berhadapan dengan perempuan yang berbahaya atau bermasalah.
Zoro mengecam Sanji karena dianggapnya terlalu lemah dan naif terhadap perempuan, sementara Sanji menyalahkan Zoro karena dianggapnya terlalu kasar dan tidak berperasaan terhadap perempuan.
2. Pengalaman Masa Lalu
Zoro dan Sanji memiliki pengalaman masa lalu yang berbeda, yang memengaruhi pandangan dan sikap mereka terhadap hidup.
Zoro memiliki pengalaman pahit terkait impian Kuina untuk menjadi ahli pedang terhebat yang terhalang oleh pandangan masyarakat terhadap wanita.
Zoro berjanji untuk mewujudkan impian Kuina dengan menjadi ahli pedang terhebat di dunia, dan selalu berlatih keras untuk meningkatkan kemampuannya.
Zoro juga bersedia mengorbankan apapun, bahkan nyawanya, demi melindungi impian dan kehormatan krunya.
