Sementara itu, Sanji memiliki pengalaman yang memengaruhi pandangannya terhadap wanita.
Sanji dibesarkan di Baratie, sebuah restoran laut yang dijalankan oleh Zeff, seorang mantan bajak laut yang menyelamatkan nyawanya ketika ia masih kecil.
Sanji belajar memasak dari Zeff, dan juga belajar untuk tidak pernah membuang-buang makanan, karena ia pernah mengalami kelaparan yang hampir membunuhnya.
Sanji juga belajar untuk tidak pernah menyerang perempuan, karena Zeff mengajarkannya bahwa itu adalah tindakan yang tidak pantas bagi seorang pria.
3. Perlindungan terhadap Wanita
Salah satu hal yang paling sering membuat Zoro dan Sanji bertengkar adalah sikap mereka terhadap perlindungan perempuan.
Sanji selalu mempertahankan rasa hormatnya terhadap perempuan dan menolak untuk menggunakan kekerasan terhadap mereka, bahkan jika mereka adalah musuhnya.
Sanji percaya bahwa perempuan adalah makhluk yang harus dilindungi dan dihormati, dan tidak pernah membedakan perlakuannya terhadap perempuan berdasarkan kebaikan atau kejahatan mereka.
Namun, sikap ini terkadang membuat Zoro merasa frustrasi, karena ia melihatnya sebagai tindakan yang naif dan berbahaya.
Zoro percaya bahwa perempuan juga harus dianggap sebagai lawan yang setara, dan tidak boleh ditolerir jika mereka berbuat jahat atau mengancam krunya.
Zoro juga merasa bahwa Sanji terlalu mudah tergoda oleh perempuan, dan sering kali mengabaikan situasi yang penting demi mengejar perempuan.
4. Interaksi dengan Anggota Kru Lain
Zoro dan Sanji juga sering kali memiliki pendapat yang bertentangan tentang cara menangani situasi yang melibatkan anggota kru lain, terutama perempuan seperti Nami, Robin, atau Vivi. Zoro cenderung bersikap realistis dan pragmatis, dan tidak segan-segan mengambil keputusan yang sulit atau berisiko, jika itu demi kepentingan kru.
